Total Tayangan Halaman

Sabtu, 26 Maret 2011

Valentine on March

 Februari,Valentine, Februari penuh cinta, tapi lebih seru buat pasangan- pasangan kekasih yang sedang dibuai cinta (hueksss), buat para jomblo....? Untuk menghibur diri (padahal hampir putus asa) cinta juga bisa dibagi dan diungkapakan kepada keluarga, kakak, adik, sahabat. Hallo..... ga bosen apa memreka nerima cinta dari gw...?
Yah, beginilah nasib seorang jomblo yang dikelilingi para jomblo juga, kalaupun teman- temanku sudah punyya pacar, pasti pacarnya itu berada jauh dari mereka. Jadi, apa yang kata pepatah tentang sahabat itu memang benar- benar terjadi pada persahabatan yang indah ini.
Tahun 2011 ini, pada awal tahun, ehmm, sekitar awal Februari kemarin, salah satu teman baikku, Anggie, berulang tahun, dalam doanya pun dia memohon "Ya Tuhan, aku harap aku punya pacar di ultahku yang ke-19 ini, tolong ya Tuha (dengan sedikit memaksa). Amin". Luar biasa pikirku, ngebet banget wanita satu ini. Aku aminkan doa temanku tersayang itu.
"Ti, kapan ya kita punya pacar?" kata temanku Trisa. "Masa kita jomblo terus!!!". "Bosen". "Sabar, Sa....Tuhan lagi membentuk laki- laki yang sepadan buat kita...."ujarku mengatkan hati Trisa dan pastinya hatiku juga.
Aku selalu berpikir optimis. Pasti waktunya akan sangat tepat. Aku percaya ketika seseeorang jatuh cinta pun, Tuhan yang menentukan waktunya (pandangan yang umum), tapi terserahlah, aku yakin akan hal itu. Januari berlalu, Februari bulan penuh hikmah, eh, bulan penuh cinta, itu akhirnya datang. Empat belas Februari ketika kado- kado pink berdataangan (untuk orang yang mendapat), ketika bantal- bantal yang bertuliskan Be mine, Just for You, I Love You, dll, menjadi ikon atas bulan ini, ini bagaikan siksaan bagi kaumku, para Jomblo.
Setelah melewati hari itu, kami menjalani hari- hari kami lebih berat lagi, tugas makin berat, menumpuk bagaikan lemak di tubuh kami, tanpa seseorang yang menyemangati kami, kami lunglai. Namun, hidup harus tetap berjalan, meski tanpa penyemangat kami harus tetap semangat (berlari di bawah hujan).
Maret pun tiba, setelah ucapan selamat ulang tahun yang berasal dari tiap makhluk dari semesta, aku menyadari aku dikelilingi berjuta cinta. "Well... kita harus punya pacar sebelum kita diwisuda nanti" kata Trisa, "kalian mau, ketika yang lain berphoto dengan calonnya, kita hanya menelan air ludah kita???". Kami berpikir tentang kata- kata Trisa yang ada benarnya itu. Tuhan, tolong dong kirimkan malaikat penolong buat kami.
Saat di bis aku dan temanku yang bertahi lalat, Agni, termenung sesaat, di bis itu hanya kami berdua, lagu yang diputarkan itu tanpa kami sadari adalah lagu yang memang benar- benar pas buat kami (mengambil tisu mengusap- usap wajah). "Tuhan kirimkanlah aku... kekasih yang baik hati, yang mencintai aku, apa adanya" lagu yang mengekspresikan, memproklamirkan isi hati kami. Kami hanya tertawa, tertawa yang sangat tidak enak.

Rabu, 23 Maret 2011
"Kuliah lagi, kuliah lagi, pulang sore dah" kataku kepada Agni. "Iya nih, Ti, capek kemaren belon abis, yang ini dateng lagi, males banget...". "Mana aku ada presentasi lagi" katanya lagi. Hari itu adalah hari yang sangat melelahkan, apalagi setelah nilai ujian kami dibagikan, hancurlah hati kami, ingin pulang rasanya.
Pelajaran Sastra dimulai pukul 13.00. hmp, masih lama dari jadwal kuliah selanjutnya, kami menggelar Movie Class, yang digawangi oleh Raju. Film keren, patut diperhitungkan.
Yahhhh.... kelas  Sastra dimulai, temanya tentang C.I.N.T.A. Bagus. Tema yang pas buat kami. Mengapa zaman itu kebanyakan drama mengangkat tema  percintaan yang menyedihkan, penuh darah dan penderitaan.
Well... itu mungkin bagian dari cinta...
Pukul 15.30
Keluar dari kelas, aku bilang dengan dosenku bahwa aku selalu hadir di kkelasnya, tapi tanda tangannya nya kurang satu, aku mengejarnya di koridorku. Aku bahagia sekali, tanda tangannya full, aku senyum- senyum bahagia, setelah itu, aku sangat kaget, sepasang bola mata nan hijau itu mengintaiku, indah sekali, rasanya tak ingin aku melepaskan tatapan dari keindahan ciptaan Tuhan, in luar biasa, aku membuncah- buncah, jantungku berdetak cepat sekali, aku akan meledak mungkin. Mata hijau itu, membuatku hampir kehabisan nafas. Namun, aku harus mampu mengendalikan diri, ini harga diri, jadi kuselesaikan pandanganku itu. Tapi stelahnya, aku putuskaan aku jatuh cinta. Terima kasih ya, Tuhan, ini rasa yang luar biasa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar