Total Tayangan Halaman

Jumat, 12 Oktober 2012

Senyum Si Pemilik Bahu

Si pemilik bahu itu, dengan wajah sederhana, menoleh ke arahku dan tersenyum. Menghentikan langkah dan menungguku dalam diam. Lalu kami berjalan berdua, bersalaman dengan Pendeta yang memberi khotbah hari itu. Kami saling menatap sebentar, lalu hanya tesenyum. Tidak tahu mengapa, aku bahagia sekali jadinya. Kemudian, sorenya, ia menyapaku dengan lembut (agak menggoda), wajahku memerah (kata temanku) dan hanya bisa tersenyum.

Tahukah kau, pemilik bahu? Kamu itu inspirasiku. Kamu mungkin tidak tahu, tapi satu senyum hari ini memberikan semangat penuh untuk satu minggu ke depan. Ya, pada hakikatnya, kau sudah membuatku memakai cinta di jalan yang benar.